Saatnya Bersiap: Tata Cara Mandi Ihram untuk Memulai Perjalanan Suci
Dalam perjalanan spiritual menuju tanah suci, persiapan fisik dan mental memegang peranan penting untuk menjamin pengalaman ibadah yang bermakna. Salah satu momen krusial sebelum memulai perjalanan suci adalah proses mandi ihram. Mandi ihram merupakan tata cara mandi khusus yang harus dipahami dan diterapkan oleh para jamaah haji atau umrah sebelum memasuki keadaan ihram, suatu keadaan khusus yang menandakan memasuki ritme ibadah dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan rangkaian amal ibadah di tanah suci. Artikel ini akan membahas dengan detail tata cara mandi ihram, langkah-langkah yang harus diikuti, serta pentingnya pemahaman mendalam terkait proses ini agar perjalanan ke tanah suci dapat dilalui dengan khidmat dan penuh kesadaran spiritual.
Sebagai ritual awal yang memiliki nilai simbolis, mandi ihram memegang peranan sebagai langkah awal untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Proses mandi ini juga menjadi momen untuk merenung dan memfokuskan diri pada tujuan utama perjalanan, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memahami tata cara mandi ihram secara menyeluruh, jamaah tidak hanya melibatkan diri dalam tindakan fisik semata, tetapi juga membangun kesadaran spiritual yang mendalam. Persiapan ini tidak hanya mencakup aspek tata cara mandi, tetapi juga menuntut pemahaman mendalam terkait makna ibadah, kesabaran, dan ketabahan selama menjalani ibadah di tanah suci. Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan panduan praktis dan spiritual agar para jamaah dapat bersiap dengan baik sebelum memulai perjalanan suci mereka.
Tata Cara & Niat mandi ihram umroh – Mandi ihram adalah mandi sunnah yang dianjurkan sebelum memasuki keadaan ihram untuk haji atau umrah. Mandi ihram bertujuan untuk ibadah dan kebersihan, serta menunjukkan ketaatan dan kesederhanaan kepada Allah SWT. Berikut ini adalah tata cara mandi ihram dan bacaannya:
Niat. Sebelum mandi, niatkan dalam hati untuk mandi ihram. Jika bisa, ucapkan juga secara lisan. Berikut ini adalah bacaan niat mandi ihram:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ سُنَّةَ الْإِحْرَامِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla sunnatal ihraami lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Saya niat mandi sunnah ihram karena Allah ta’ala.”
Wudhu. Setelah niat, lakukan wudhu seperti biasa. Basuhlah tangan, berkumurlah, bersihkan hidung, basuhlah wajah, tangan hingga siku, kepala, telinga, dan kaki hingga mata kaki. Jika ada najis atau kotoran di tubuh, bersihkanlah terlebih dahulu.
Guyur kepala. Setelah wudhu, guyur kepala dengan air hingga basah seluruhnya. Gosok-gosoklah rambut dan kulit kepala agar air meresap ke akarnya. Jika rambut panjang, sisirlah agar tidak ada yang menggantung.
Guyur badan kanan. Setelah kepala, guyur badan sebelah kanan dengan air hingga basah seluruhnya. Gosok-gosoklah kulit dan lipatan-lipatannya agar air merata. Jangan lupa bagian ketiak, siku, lutut, dan tumit.
Guyur badan kiri. Setelah badan kanan, guyur badan sebelah kiri dengan air hingga basah seluruhnya. Lakukan hal yang sama seperti badan kanan. Jangan lupa bagian kemaluan, dubur, dan telapak kaki.
Akhiri dengan doa. Setelah mandi, ucapkanlah doa berikut ini:
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Allaahumma-j’alnii minat-tawwaabiina waj’alnii minal-mutathahhiriin
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku dari orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari orang-orang yang bersuci.
Adab Saat Berihram
Adalah perilaku yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum dan sesudah mandi ihram, antara lain:
- Menjaga kebersihan tubuh, seperti memotong kuku, mencukur kumis, mencabut rambut ketiak, mencukur rambut kemaluan, dan membersihkan najis atau kotoran jika ada.
- Melepas pakaian berjahit dan menghilangkan wewangian dari tubuh dan pakaian ihram. Pakaian ihram bagi laki-laki adalah dua lembar kain putih yang tidak berjahit, yang disebut izar (kain yang menutupi bagian bawah tubuh) dan rida (kain yang menutupi bagian atas tubuh). Pakaian ihram bagi perempuan adalah pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
- Menutup aurat dengan pakaian ihram dan tidak menutup kepala dengan penutup kepala yang melekat, seperti topi, peci, sorban, atau helm. Bagi laki-laki, aurat adalah antara pusar dan lutut. Bagi perempuan, aurat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
- Berniat untuk haji atau umrah di miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan oleh Rasulullah SAW sebagai batas masuknya ihram. Miqat berbeda-beda tergantung dari arah datangnya jamaah haji atau umrah. Contoh miqat adalah Masjid Syajarah untuk jamaah yang datang dari Madinah, dan Masjid Jiranah untuk jamaah yang datang dari Mekkah.
- Mengucapkan talbiyah, yaitu seruan yang menunjukkan kesiapan untuk menjalankan ibadah haji atau umrah. Talbiyah diucapkan setelah niat ihram, dan terus diulang-ulang sampai tiba di Masjidil Haram. Bacaan talbiyah adalah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لا شَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, inna al-hamda wan-ni’mata laka wal-mulk laa syariika lak
Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan hanya milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Demikianlah niat mandi ihram haji dan umrah, dilengkapi adab saat berihram. Semoga bermanfaat.